Sabtu, 15 Desember 2012

PANDANGAN IBLIS


Basri adalah seorang pengusaha sukses di kotanya. Tahun itu ia mengajak semua anggota keluarganya untuk melakukan ibadah haji, termasuk Andi anaknya. Hari itu adalah tanggal 5 Zul Hijjah. Kondisi Masjidil Haram hari itu sudah amat penuh. Mereka sekeluarga dan rombongan tengah melakukan tawaf umrah.

Usai bertawaf tujuh kali, Basri, Andi dan keluarganya menyempatkan untuk minum air zamzam dari keran-keran yang telah disediakan. Di sana, Basri memberitahukan kepada Andi yang bermata minus untuk mengusapkan matanya dengan air zamzam seraya bendoa agar diberi kesembuhan atas matanya.

Mendengar nasehat itu, Andi pun melakukannya. Selain ia ingin sembuh dari mata yang minus, ia pun sudah lelah dengan kaca dan besi yang menggantung di sekitar wajahnya.

Subhanallah, begitu ia usai berdoa dengan khusyuk dan mengusapkan air zamzam pada matanya, maka sedikit demi sedikit matanya sudah mulai terang tak ubahnya sebuah kamera yang baru saja menemukan fokusnya. Andi begitu gembira, seolah tak percaya ia gunakan kacamata yang ia punya. Benar saja, begitu kacamata di pasang maka pandangan menjadi rabun, namun saat dilepaskan maka begitu jelas pandangan terlihat. Andi bersyukur kepada Allah Swt. atas anugerah ini, namun ia belum menceritakannya kepada Basri, ayahnya. Selepas itu mereka pun hendak melakukan sa’i antara bukit Shafa dan Marwa.

Sebab ia pernah melakukan haji dan umrah berkali-kali, Basri mengusulkan kepada keluarganya untuk melakukan sa’i secara terpisah dari rombongan dan mengambil lokasi di lantai 2 masjid. Seluruh anggota keluarga pun menyetujui.

Jutaan manusia saat itu berada di dalam masjid. Mencari celah untuk berjalan pun sulit sekali. Padahal untuk naik ke lantai 2, banyak sekali anak tangga yang harus dilalui. Namun enam orang anak-beranak ini tidak mengurungkan niat mereka untuk mencapai lantai 2 masjid dan bersa’i di sana.

Mengingat sesak dan penuhnya orang yang berkerumun, Basri meminta istri dan 3 orang putrinya untuk menaiki tangga terlebih dahulu. Sementara ia dan Andi berjalan di belakang demi menjaga keamanan.

Satu putaran anak tangga sudah dilalui, padahal masih ada 3 putaran lagi yang harus dilalui untuk tiba di 1antai 2. Pada pemberhentian pertama anak tangga itu, sungguh Ka’bah amat begitu cantik terlihat.

Basri menunjuk ke arah Ka’bah sambil berkata kepada Andi, “Lihat tuh..., Ká’bah indah betul!” Meski dari jarak kurang lebih 100 meter, Andi dapat melihat dengan jelas Ka’bah tanpa harus mengenakan kacamata. Bahkan tulisan kaligrafinya pun terlihat jelas oleh kedua matanya. Andi semakin bertambah yakin bahwa kedua matanya telah pulih.

Namun setelah melihat Ka’bah, Basri menggoda Andi untuk melihat pemandangan selanjutnya, “Nak, tuh lihat di sebelah sana, perempuan Turki cantik-cantik ya? Putih, mancung, tinggi lagi....!” Andi pun penasaran dengan ucapan ayahnya, maka Andi pun mencari titik di mana jari ayahnya menunjuk.

Benar saja, di sana terlihat seorang wanita Turki sedang duduk sambil menatap Ka’bah. Wanita tersebut sungguh cantik sehingga memikat pandangan 2 orang anak-beranak ini.

Namun sayang, keduanya lupa bahwa mereka tengah berada di Rumah Allah Swt.


Maka serta-merta, pandangan yang tadinya begitu cerah dirasakan Andi, kini perlahan menjadi pudar dan semakin buram. Andi merasakan hal itu sedikit demi sedikit, ia beristighfar di dalam hati agar Allah Swt. tidak menjadikan matanya minus lagi. Namun sayang, ia telah berbuat sesuatu yang membuat Allah kurang senang di rumahNya., meskipun hanya memandang wajah seorang wanita, yang itu sering kali ia perbuat di tanah air.

Andi pun menangis menitikkan air mata, sementara ayahnya tak mengerti kenapa anaknya menangis begitu hebatnya………….

Dari Abu Hurairah Ra dari Nabi Saw. bersabda, Dituliskan atas keturunan Adam bagiannya dari zina yang tidak mungkin dapat ía hindari. Kedua mata, zinanya adalah pandangan. Kedua telinga,zinanya adalah mendengar. Lisan, zinanya adalah berbicara. Tangan, zinanya adalah memegang. Kaki, zinanya adalah melangkah. Hati, zinanya adalah berhasrat dan berkhayal. Kesemuanya ini hanya tinggal didukung oleh kemaluannya, atau malah ditinggalkannya.(HR.. Muslim)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, dia berkata, "Telah bersabda Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam , "Sesungguhnya Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman, "Barang siapa yang memusuhi wali-Ku maka Aku umumkan perang terhadapnya. Tidak ada bentuk taqarrub seorang hamba kepada-Ku yang lebih Aku cintai dibanding (mengerjakan) apa yang Aku wajibkan kepadanya. Dan terus menerus seorang hamba bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada-Ku dengan nawafil (amalan sunnah) sehingga Aku mencintainya. Dan jika Aku mencintai nya maka Aku menjadi pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang dia melihat dengannya, menjadi tangannya yang dia gunakan memukul, serta menjadi kakinya yang dia gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepada-Ku maka Aku pasti memberinya, dan jika dia minta tolong kepada-Ku niscaya Aku pasti menolongnya." (HR al-Bukhari) 


MULIA kita dengan MEMBERI, ABADIKAN yang TERSISA dengan SEDEKAH

Yuk, Kita ikutan Program-Program Amal Sholeh Rutin di Rumah Yatim Indonesia, silahkan dipilih sesuai kemampuan dan selera kita : FOOD for YATIM, PERISAI HIDUP, SEDEKAH DAGING, WAKAF AL-QUR’AN, WAKAF BANGUNAN, WAKAF, SENYUM ZAKAT, dan WAKAF BUSANA SHOLAT. bisa langsung di klik saja info lengkapnya disini  http://www.rumah-yatim-indonesia.org 

Ust.Aly, Motivator Ideologis, tolong SHARE  Ya,  berikut LINK nya..............



  • Rekening Rumah Yatim Indonesia 

Bank BCA :
Cabang Tasikmalaya 
054 0766 100 atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia (Recomended)
KCU. Kalimalang
230.38888 96  atas nama Yayasan BANTU
230.0300 807 atas nama Yayasan Husnul Khotimah

Bank MANDIRI : 
13 10010 47 1011 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia (Recomended)
156.0003 296 409 Cab.Jatibening, atas nama Yayasan Husnul Khotimah

Bank MUAMALAT :
0001.358.656 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia (Recomended)
305.00116.15 Cab.Kalimalang, atas nama Yayasan Husnul Khotimah

Bank SYARIAH MANDIRI 
70 323 619 48 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

Bank BNI  :  
0244 928 496 Cab.Tasikmalaya, atas nama Rumah Yatim Indonesia

BNI Syari'ah :
65 235 181 41 Cab.Tasikmalaya, atas nama Rumah Yatim Indonesia

Bank BRI  :  
01000 1055 2255 02 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

Bank bjb :
001 777 8552 100 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

Bagi Anda YANG INGIN konfirmasi silahkan SMS atau Hubungi ke 081313999801 atau 087885554556 atau BBM ke 2843E80F ( Ust.Aly )


Kantor Pusat : Jl.Ir.H.Juanda no.10 Tasikmalaya Tlp.0265-2354149

Pusat Kegiatan : Jl.Bandung Blok II no.A137-142  Perumanas Kotabaru Cibeureum Tasikmalaya Tlp.0265-2351868

Cabang Kegiatan : Lengkapnya bisa dilihat di http://www.rumah-yatim-indonesia.org

Foto & Video Kegiatan RYI  bisa dilihat di http://www.facebook.com/rumahyatimindonesiatv
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar