Anak-anak belajar dari kita. Mereka suka mengancam karena kita sering menghadapi mereka dengan gaya mengancam.
Mereka melihat bahwa dengan cara mengancam,apa yang diinginkannya dapat tercapai. Dari kita, mereka juga belajar meluapkan kemarahannya untuk menunjukkan ‘’keakuannya’’
Kita tidak memungkiri, banyak pengaruh luar yang bisa mengubah prilaku anak. Teman-teman sebaya, khususnya yang sangat akrab dengan anak kita bisa mempengaruhinya. Ia meniru temannya dari cara bicara, bertindak, mengekspresikan kemarahan, sampai dengan kata-kata yang diucapkan.
Kadang anak memahami apa yang dikatakan, tetapi terkadang anak tidak tahu apa maksudnya. Ia hanya menirukan apa yang didengar.
Perbincangan kita kali ini bukanlah tentang peniruan, karena itu marilah kita Kembali berbincang bersama bagaimana sikap kepada anak kita, walau acapkali tidak menghasilkan perubahan yang baik. Ancaman tidak banyak bermanfaat untuk menghentikan kenakalan anak atau perilaku yang membuat kita sewot.
Sebaliknya, ancaman justru membuat anak belajar berontak dan menentang. Salah satu sebabnya, anak merasa orang tua tidak menyayangi ketika kita meneriakkan ancaman di telinga mereka.selain itu, kita sering lupa menunjukkan apa yang seharusnya di kerjakan anak manakala kita asyik melontarkan
Ancaman.
Lalu apa yang perlu kita lakukan ?
Pertama, kita kembali pada prinsip bahwa menghukum itu buruk jika tanpa memberikan penjelasan. Sekali waktu kita perlu duduk bersama dalam suasana yang mesra dengan anak untuk berbicara tentang aturan-aturan.
Kedua, kita bisa membuat komitmen bersama dengan anak untuk mematuhi aturan. Misalnya , mintalah kepada anak agar tenang ketika ada tamu. Kalu ada yang perlu disampaikan, atau anak menginginkan sesuatu, hendaknya menyampaikan kepada orang tua dengan baik-baik dan dan bersabar bila belum bisa memenuhinya.
Bersama dengan komitmen ini kita bisa membicarakan dengan anak konsekuensi apa yang bisa di terima bila anak mengamuk di saat ada tamu. Sekali lagi, konsekuensi Ini di sampaikan dengan nada yang akrab. Bukan ancaman. bila anak melakukan hal-hal negatif yang sangat mengganggu, orang tua bisa mengingatkan kembali kepada anak dan lagi lagi tidak dengan nada mengancam. Dalam hal ini, orangtua perlu berusaha konsisten betapapun itu sangat sulit.
Disinilah letak beratnya. Kita acapkali mudah kehilangan kendali. Kita mudah membelalak saat marah, tetapi lupa untuk konsisten.
Astaghfirullahal adzim
MOTIVATOR IDEOLOGIS, WhatsApp 087885554556 = JALUR CURHAT TANPA BATAS
-----------------------------------
MULIA KITA DENGAN MEMBERI, ABADIKAN YANG TERSISA DENGAN SEDEKAH bersama http://www.rumah-yatim-indonesia.org/
------------------------------------
Rekening Rumah Yatim Indonesia
Bank BCA :
054 0766 100 Cabang Tasikmalaya atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia
Bank MANDIRI :
131 0010 47 1011 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia
Bank MUAMALAT:
151 001 9138 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia
Bank SYARIAH MANDIRI :
70 323 61 948 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia
Bank BNI :
0244 928 496 Cab.Tasikmalaya, atas nama Rumah Yatim Indonesia
BNI Syari'ah :
65 235 181 41 Cab.Tasikmalaya, atas nama Rumah Yatim Indonesia
Bank BRI :
01000 1055 2255 02 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia
Bank bjb :
001 777 8552 100 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia
Bagi Anda YANG INGIN konfirmasi silahkan SMS atau Hubungi ke 081313999801 atau 087885554556
Backlink BuilderEnter Keyword (Theme) |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar